Pantai semukuk namanya, peristiwa yang menghebohkan tersebut murni adalah musibah menurut pengelola pantai semukuk tersebut. Sebab pihaknya selalu menjalankan prosedur setiap harinya untuk keselamatan pengunjung.
Marwan Pengelola Pantai Semukuk Kalianda mengatakan bahwa pihak selalu menghimbau disetiap waktu menggunakan pengeras suara kepada pengunjung agar berhati-hati dan anak jangan sampai lepas dari pengawasan orang tua.
"kami selalu menghimbau kepada pengunjung untuk berhati-hati jika anak-anaknya sedang bermandian" Ucapnya
Pada dasarnya laut dipantai semukuk bukanlah merupakai pantai dengan ombak dan arus yg kuat, jadi kecil kemungkinan jika pengunjung yang sedang berenang terbawa arus laut.
"Disaat kejadian orang tua korban sedang berada di gazebo bersama keluarga yang lain dan anaknya tersebut berinisial R bermain di pinggir pantai, tidak lama kemudian anak tersebut tidak lagi terlihat dan kemudian kami lakukan pencarian tidak lama ketemu didasar tidak jauh dari bibir pantai sudah dengan keadaan lemas tak berdaya."
"setelah itu kami bawa kerumah sakit, meminta dokter melakukan upaya, sapa tau ada mukjizat tapi tetap tidak tertolong, sesudah dari rumah sakit kami ikut kerumah korban dan ikut memakamkan. dan kami pihak pengelola pantai semukuk membantu untuk pembiayaan selama 7 hari tahlil dirumah keluarga korban, sebagai bentuk tanggungjawab kami sebagai pengelola pantai semukuk," jelasnya
Ditanya soal bantuan pelampung dari Dinas Pariwisata, pihaknya mengatakan untuk peralatan keamanan seperti pelampung, dan lain-lain pihaknya belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak instansi terkait.
"Pantai semukuk ini dikelola swadaya oleh masyarakat bang, berawal dari keinginan masyarakat dengan modal seadanya dan tenaga seadanya, dinas juga gak ada bentuk perhatian dengan pantai semukuk. Dinas Pariwisata sepertinya gak ada fungsinya mas," pungkasnya (red)