Makanan berbahan baku kedelai yang diolah menjadi Tahu tersebut merupakan makanan masyarakat Indonesia, memiliki banyak kandungan seperti protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, fosfor, natrium, kalium, vitamin B1 dan B2.
Salah seorang pengusaha pengolahan Tahu Gemoy,
Sarno mengungkapkan bahwa baru memproduksi tahu berjalan sekitar empat bulan namun omset perhari mencapai jutaan rupiah.
"Kita usaha Tahu Gemoy ini baru berjalan empat Bulan, tapi omset lumayan lah, rata-rata satu jutaan lebih per hari dengan keuntungan laba bersih bisa sampai 450rb perhari," ungkap Sarno.
Dirinya menceritakan bahwa sebelumnya ia pernah bekerja di pabrik tahu yang ada di Kecamatan Katibung selama puluhan tahun.
Sarno yang di bantu oleh Suhandi dan Havid dalam pengolahan tahu tersebut menjelaskan, rata-rata memproduksi tahu kisaran 50-60kg kedelai perhari.
"Masih mendingan kalau dapat bahan kedelai bersubsidi dengan harga 11.500 perkg, kalo dari yang lain bisa lebih mahal," jelasnya.
Dirinya berharap ada bantuan dari Pemerintah Daerah yang peduli dengan pengusaha kecil untuk mengembangkan usaha Tahu Gemoy nya.
"Selain tempat yang sempit, harga bahan kedelai dan minyak mahal, dirinya berharap ada perhatian khusus dari Pemerintah Daerah Lamsel, baik sarana maupun prasarana untuk memperluas tempat sehingga usahanya akan lebih sukses dan maju lagi." Tukas Sarno.
(Bst)