BONGKARSELATAN.COM, LAMPUNG SELATAN – Direktur Utama BUMD Lampung Selatan Maju, Baiquni Aka Sanjaya, MT., menyiapkan langkah pembenahan menyeluruh untuk membawa perusahaan daerah tersebut memasuki fase tata kelola baru. Usai resmi dikukuhkan oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, pada Selasa 9 Desember 2025, Baiquni langsung menetapkan target 100 hari kerja sebagai tahap awal pembenahan internal.
Agenda yang akan dijalankan mencakup penataan administrasi, pembaruan Standar Operasional Prosedur (SOP), hingga evaluasi mendalam terhadap seluruh unit bisnis yang saat ini berjalan.
Dalam pemaparannya, Baiquni menegaskan pentingnya membangun sistem kerja yang disiplin, terukur, serta bebas dari praktik-praktik lama yang dianggap tidak produktif. Menurutnya, Perseroda membutuhkan fondasi tata kelola yang kuat sebelum berbicara mengenai strategi ekspansi bisnis.
“Dalam 100 hari ke depan, kami akan memperbaiki administrasi dan data kelola secara jelas. SOP juga akan kami perbaiki sedetail mungkin. Setiap divisi dan setiap pegawai harus memiliki indeks penilaian kinerja mereka sendiri, sehingga terlihat siapa yang produktif atau tidak. Seperti kata Pak Bupati, kalau ada yang tidak bisa dan tidak mau kerja, untuk apa membebani kita? PR kita berat, dan kami berniat setransparan mungkin,” ujar Baiquni.
Baiquni juga menegaskan bahwa setiap peluang bisnis yang akan dijalankan perusahaan akan melalui proses kajian permodalan dan kelayakan yang ketat. Ia menolak pola kerja boros anggaran tanpa dasar analisa yang jelas.
“Bisnis apapun harus melalui kajian. Jangan semaunya menghabiskan uang. Kita mengikuti ketentuan SOP. Misalnya teman-teman wartawan punya link peluang bisnis, bisa kita diskusikan dan lihat kelayakannya,” tambahnya.
Selain membuka ruang kerja sama dengan para mitra eksternal, Baiquni juga menyatakan bahwa BUMD siap menggandeng para pelaku usaha lokal, termasuk investor dan pelaku UMKM di desa.
“Investor dari mana saja, yang peluang cuannya terlihat dan keuntungannya jelas, bisa kita ajak bekerja sama. Teman-teman UMKM di desa yang memiliki komoditi atau produk pun bisa bermitra dengan BUMD. Begitu juga industri kreatif atau potensi lain yang patut diperdagangkan di lingkungan kita sendiri. Semuanya akan dinilai dan dilihat perkembangannya,” tegasnya.
(Red)