TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Amankan Aset Strategis di Bangka–Morowali, Unjuk Kekuatan Nasional

Sabtu, 22 November 2025

TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Amankan Aset Strategis di Bangka–Morowali, Unjuk Kekuatan Nasional

Sabtu, 22 November 2025,


BONGKARSELATAN.COM, BANGKA - TNI menggelar Latihan Terintegrasi Tahun 2025 dengan skala terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Puluhan ribu prajurit dari tiga matra dikerahkan untuk menunjukkan kesiapsiagaan sekaligus mempertegas komitmen negara dalam melindungi aset strategis di Bangka Belitung dan Morowali. Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin, didampingi Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto serta sejumlah pejabat negara, menyaksikan langsung jalannya latihan dari Titik Tinjau Desa Mabat, Bangka, Rabu (19/11/2025).


Latihan gabungan di Bangka Belitung melibatkan 41.397 personel, menunjukkan soliditas dan kemampuan operasi tempur TNI dalam menghadapi berbagai ancaman, termasuk potensi gangguan terhadap sumber daya alam strategis. Sementara itu, di Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 26.998 prajurit turut ambil bagian di bawah pengendalian Komando Gabungan TNI. Keduanya menjadi pusat latihan penting yang menegaskan peran TNI dalam menjaga stabilitas wilayah yang kaya sumber daya namun rawan aktivitas ilegal.


Penyelenggaraan latihan di kedua daerah tersebut memiliki alasan strategis. Selain menjadi area vital penghasil timah dan mineral, kawasan ini juga menghadapi maraknya aktivitas penambangan tanpa izin yang mengancam lingkungan dan merugikan negara. Presiden RI sebelumnya menyoroti sedikitnya 1.000 titik tambang timah ilegal di Bangka Belitung yang diperkirakan menyebabkan hilangnya 80 persen produksi timah nasional.


Menindaklanjuti arahan Presiden, TNI mengerahkan kekuatan besar beserta alutsista modern, mulai dari rantis Maung, drone taktis, pesawat F-16, Hercules, CN-295, helikopter Caracal dan Super Puma, hingga armada laut seperti KRI dan KAL. Pengerahan ini dilakukan untuk memperketat jalur masuk dan keluar material tambang serta memastikan seluruh aktivitas di kawasan tersebut terpantau ketat.


Dalam sesi peninjauan, Menhan dan Panglima TNI menyaksikan berbagai demonstrasi kemampuan prajurit, seperti Serangan Udara Langsung (SUL) oleh pesawat F-16, penerjunan taktis Yonif 501, simulasi penangkapan ponton ilegal, hingga peninjauan lokasi galian pasir. Sejumlah operasi khusus juga diperagakan, termasuk Operasi Linud, OP3U, skenario force down, hingga penindakan kapal ilegal oleh TNI AL.


Menhan Sjafrie menegaskan bahwa latihan ini bukan hanya unjuk kekuatan, tetapi juga bagian dari upaya menegakkan kedaulatan negara.

“Tujuannya satu: memastikan negara memiliki kemampuan untuk menegakkan aturan dan melakukan penertiban demi pengamanan sumber daya alam yang merupakan bagian dari kedaulatan NKRI,” ujarnya.


Latihan Terintegrasi TNI 2025 menjadi momentum penting dalam memperkuat kesiapan tempur, meningkatkan profesionalisme prajurit, serta memastikan keamanan aset nasional di kawasan rawan konflik kepentingan. Dengan kehadiran penuh TNI, pemerintah berharap seluruh aktivitas ilegal dapat ditekan dan kekayaan alam negara tetap terjaga.


(Sap/Red)

TerPopuler