BONGKARSELATAN.COM, LAMPUNG SELATAN – Aspirasi masyarakat petani Desa Bangun Rejo, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, soal lemahnya arus listrik pertanian, langsung ditanggapi Anggota DPRD Provinsi Lampung, H. Ahmad Basuki, M.Pd.I.
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Reses Tahap III masa sidang kedua tahun 2025 yang digelar Senin (21/7/2025). Keluhan warga mencuat lantaran listrik di jalur pertanian tidak mampu menopang kebutuhan sumur bor, sehingga produktivitas pertanian ikut terhambat.
“Daerah kami mayoritas petani. Masalah utama sekarang listrik pertanian dayanya lemah, padahal sangat vital untuk sumur bor,” ungkap Rohwandi, perwakilan warga.
Menanggapi hal itu, Ahmad Basuki yang juga anggota Komisi II DPRD Lampung menegaskan akan memperjuangkan aspirasi tersebut. Bahkan ia mendorong adanya program khusus PLN untuk pertanian, sebagaimana listrik industri.
“Pertanian ini penting. Kalau ada listrik khusus pertanian, petani bisa lebih mandiri. Tidak lagi bergantung pada genset yang mahal dan boros energi,” ujarnya.
Politisi PKB asal Dapil Lampung Selatan ini berjanji akan mengupayakan kerja sama antara Pemprov, Pemkab, dan PLN agar kebutuhan listrik pertanian bisa segera dipenuhi.
“Kami dorong agar PLN tidak hanya melayani pemukiman, tapi juga sektor pertanian. Ini akan kami bawa sampai tingkat provinsi,” tegasnya.
Selain menyerap aspirasi, reses ini juga dirangkai dengan kegiatan Sekolah Kader Perubahan DPC PKB Lampung Selatan. Ahmad Basuki berharap para kader mampu menjadi penyambung lidah masyarakat kepada wakil rakyat.
(Red)