Sapi jenis Bali berbobot hampir 1 ton itu disalurkan langsung oleh Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama (Egi), kepada takmir Masjid Ar Rohman dan tokoh masyarakat setempat. Prosesi penyerahan berlangsung hangat, sederhana, dan penuh kekeluargaan tanpa protokol yang kaku, menegaskan kedekatan pemimpin daerah dengan warganya.
"Bantuan ini adalah amanah dari Presiden yang kita cintai. Semoga membawa berkah dan mempererat tali persaudaraan di antara kita," ujar Bupati Egi usai shalat Hari Raya Qurban (Idul Adha).
Sapi Presiden menjadi simbol nyata kepedulian negara terhadap rakyat, terlebih di momen suci seperti Idul Adha. Bagi banyak keluarga, kehadiran sapi kurban ini bukan hanya tentang daging yang dibagikan, tetapi juga wujud kehadiran dan perhatian pemerintah di tengah masyarakat.
Tak hanya menyalurkan sapi dari Presiden, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan juga mengumpulkan total 42 ekor sapi dan 10 ekor kambing kurban yang berasal dari perangkat daerah, forum camat, perusahaan, hingga pribadi Bupati Egi. Hewan kurban tersebut didistribusikan ke seluruh kecamatan di Lampung Selatan sebagai bentuk solidaritas dan pemerataan kebahagiaan Idul Adha.
Namun, kehadiran sapi kurban dari Presiden Prabowo tetap menjadi sorotan utama dan simbol kuat kehadiran negara yang menyentuh langsung masyarakat hingga ke tingkat desa.
“Idul Adha bukan sekadar ritual tahunan, tapi juga panggilan hati nurani untuk memperkuat semangat kebersamaan dalam membangun Lampung Selatan yang religius, inklusif, dan berkeadilan dengan berkurban,” ungkapnya Bupati Egi.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Idul Adha, Bupati Egi juga menyerahkan hewan kurban secara langsung di Masjid Al-Munawaroh, Dusun Rajawali, Desa Candimas, Kecamatan Natar, serta di Masjid Agung Kalianda, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan. Kehadiran pemimpin daerah di berbagai titik penyerahan kurban ini menegaskan komitmen pemerintahan yang hadir dan menyatu dengan rakyat.
Lebih dari sekadar pembagian daging, momen ini menjadi pengingat bahwa semangat kurban adalah semangat berbagi, memperkuat tali persaudaraan, dan merawat semangat gotong royong yang menjadi kekuatan masyarakat Lampung Selatan.
(Red)