LAMSEL, BONGKARSELATAN.COM -
Patut diacungi jempol, Dua Bocah Warga Desa Kuripan, Siswi yang baru duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), ternyata sangat terampil dalam mengolah dan menjadikan Bambu Apus menjadi sebuah karya.
Karya yang dijadikan bukanlah sembarang, yakni karya seni Budaya Lampung yang notabane adalah warisan nenek moyang di Lampung, khususnya di Kabupaten Lamsel, Kecamatan Penengahan.
Pembuatan karya Seni Budaya Lampung tersebut biasanya disebut dengan 'Bukhambak', yang membuat kerajinan diantaranya, Kipas, Nyawan, Penganan, Pebuyaan, Pengemian, termasuk juga penganan tapis hias.
Usut demi usut, ternyata dua siswi tersebut masih bersekolah di SMPN 1 Penengahan, yang bernama Melisa (12) dan kakaknya Elina (14).
Kegiatan Melisa dan Elina berawal dari hobi membuat Kipas Jaju, yang sering melihat Neneknya Maryam (75) membuat keterampilan Kipas, Nyawan, Penganan dan Pebuyaan.
"Sudah membuat kipas sekitar seratusan, karena banyak yang memesan, dan akhirnya membuat Kipas pesanan dari orang yang mau hajatan atau kawinanan," terang singkat Melisa Elina.
Ditempat yang sama, orang tua kandung Melisa dan Elina yang bernama Khozali (55) sangat mendukung kegiatan positif kedua anak kandungnya tersebut.
"Untuk mencari bambu apus berjarak sekitar 2 Kilo Meter dan pembuatan bambu apus tersebut butuh proses menjadi kipas sekitar seminggu," jelasnya, pada Selasa (29/8/2023).
Khozali berharap kepada pihak Pemerintah, baik Desa, Kecamatan, maupun Dinas terkait di Kabupaten Lampung Selatan, akan mensupport kegiatan kedua anaknya sebagai langkah melestarikan kearifan lokal pembuatan Seni Budaya Lampung atau Bukhambak.
Dan ternyata kegiatan atau membuat kesenian Kipas, Nyawan, Penganan, Pebuyaan tersebut, dulunya disebut dengan 'Bukhambak'.
(Red)