Putusan Maklumat PP Muhammadiyah Menetapkan, Hari Raya Idul Fitri.

Jumat, 15 Mei 2020

Putusan Maklumat PP Muhammadiyah Menetapkan, Hari Raya Idul Fitri.

Jumat, 15 Mei 2020,

Bongkarselatan.com Lampung – Berdasarkan  Rapat Koordinasi PP Muhammadiyah terkait perayaan idul fitri  Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah jatuh pada Minggu 24 Mei 2020.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum memutuskan kapan Lebaran.

Keputusan soal penetapan 1 Syawal 1441 H tertuang dalam Maklumat PP Muhammadiyah nomor 01/MLM/I.0/E/2020.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriyah jatuh pada Minggu 24 Mei 2020.
Sementara pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum memutuskan kapan Lebaran.

Hal ini sama seperti penentuan 1 Ramadhan 1441 H, beberapa waktu lalu biasanya, kegiatan sidang isbat diawali paparan secara terbuka mengenai posisi bulan sabit baru (hilal) berdasarkan data astronomi (falak) oleh pakar astronomi.
Kegiatan dilanjutkan dengan shalat Maghrib kemudian dilakukan sidang tertutup.

Setelah itu, hasil sidang isbat akan diumumkan dalam jumpa pers oleh Menteri Agama, Fachrul Razi, menetapkan jatuhnya Lebaran, Kemenag memadukan dua metode yaitu melalui perhitungan astronomi (hisab) untuk menentukan posisi pasti hilal
Kemudian akan didapatkan prakiraan letak bulan baru dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).
menetapkan jatuhnya Lebaran, Kemenag memadukan dua metode yaitu melalui perhitungan astronomi (hisab) untuk menentukan posisi pasti hilal.

Kemudian akan didapatkan prakiraan letak bulan baru dan dikonfirmasi dengan melihat hilal secara langsung (rukyat).
Sama seperti Ramadhan, awal penentuan bulan Syawal, umumnya menggunakan dua metode yaitu melalui pemantauan hilal (rukyatul hilal) dan hisab.

Hilal adalah penampakan bulan baru atau sabit yang merupakan penanda dimulainya bulan baru dalam kalender Hijriah.
Sementara, rukyat merupakan aktivitas mengamati dan melihat hilal yang tampak di ufuk barat.
Cara ini biasanya dilakukan menjelang matahari terbenam di beberapa titik yang sudah ditentukan.
Menurut kalender Hijriah, perhitungan hari dimulai saat matahari terbenam atau waktu magrib Setelah itu, tinggal menunggu kemunculan bulan sabit Jika minimal dua orang yang melihat hilal, sudah bisa dipastikan, malam itu sudah masuk tanggal 1.
Metode lain dalam penentuan awal puasa bulan Syawal yaitu dengan cara Hisab.

Metode ini menghitung pergerakan posisi hilal di akhir bulan untuk menentukan awal bulan seperti Ramadan.

Jika penentuan awal Syawal dengan rukyatul hilal harus melihat bulan baru atau sabit, maka pada metode hisab tak harus melihat hilal dengan mata kepala telanjang tetapi bisa menggunakan ilmu.
Dengan hisab, posisi hilal akan bisa diprediksi ada "di sana" sekali pun wujudnya tidak terlihat.

Hisab menggunakan perhitungan ilmu falak atau astronomi untuk menentukan bulan baru atau sabit.
Sehingga dengan metode ini, posisi hilal dapat diperkirakan secara presisi tanpa melihat bulan baru sebagai penanda awal bulan.
Dalam penentuan awal Ramadhan dan Syawal, Muhammadiyah menggunakan metode hisab. ( And)

TerPopuler