Heboh! Warga Sinar Palembang Kecewa, Tanda Tangan Disalahgunakan untuk Mosi Tidak Percaya

Kamis, 03 Juli 2025

Heboh! Warga Sinar Palembang Kecewa, Tanda Tangan Disalahgunakan untuk Mosi Tidak Percaya

Kamis, 03 Juli 2025,

BONGKARSELATAN.COM, (CANDIPURO) LAMPUNG SELATAN – Warga Desa Sinar Palembang, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lampung Selatan, dibuat resah dan kecewa akibat dugaan penyalahgunaan tanda tangan mereka untuk mendukung mosi tidak percaya terhadap pemerintah desa setempat.


Mosi tidak percaya tersebut beredar tanpa kejelasan penanggung jawab dan tanpa pelapor resmi, sehingga menimbulkan tanda tanya besar. Sejumlah warga yang merasa tanda tangannya digunakan tanpa persetujuan menyatakan keberatan dan meminta aparat penegak hukum (APH) untuk turun tangan.


SM (47), salah satu warga, mengaku kaget saat mengetahui tanda tangannya masuk dalam dokumen mosi tidak percaya.


“Saya ikut hadir dalam kegiatan di kantor desa dan menandatangani daftar hadir. Tapi ternyata, tanda tangan saya dicatut untuk mosi tidak percaya. Ini jelas penyalahgunaan dan saya sangat kecewa,” ujarnya, Rabu (2/7/2025).




Senada, warga lain berinisial T (45) juga merasa dibohongi setelah diminta tanda tangan dengan alasan kegiatan masjid.


“Saya diminta tanda tangan katanya untuk kegiatan keagamaan. Tapi setelah itu muncul dalam mosi tidak percaya. Ini penipuan. Saya harap APH segera bertindak,” tegasnya.




Kepala Desa Sinar Palembang, Sukoco, membenarkan bahwa beberapa warganya mengadu soal penyalahgunaan tanda tangan tersebut.


“Banyak warga yang tidak diberi tahu tujuan sebenarnya dari tanda tangan itu. Ada yang mengira untuk sodakoh masjid, ada juga yang merasa itu hanya daftar hadir. Ternyata dimasukkan dalam mosi tidak percaya,” ungkapnya.




Ia menambahkan bahwa dugaan manipulasi tersebut telah dilaporkan ke berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Tinggi, Bupati Lampung Selatan, Inspektorat, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).


“Kami minta OPD dan instansi terkait turun langsung ke lapangan untuk mengecek fakta dan kronologinya,” pungkasnya.




Warga kini berharap ada tindak lanjut serius dari pihak berwenang guna mengusut tuntas penyalahgunaan dokumen tersebut agar kejadian serupa tidak terulang kembali.


(Faizal)

TerPopuler