Rekanan Proyek Jalan Koridor Sidomulyo-Palas Remehkan Teguran Dinas PUPR

Rabu, 05 Oktober 2022

Rekanan Proyek Jalan Koridor Sidomulyo-Palas Remehkan Teguran Dinas PUPR

Rabu, 05 Oktober 2022,

 



SIDOMULYO, BONGKARSELATAN.COM - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung Selatan (Lamsel) seperti diremehkan oleh pihak rekanan pelaksana kerja proyek jalan koridor Sidomulyo - Palas.


Terbukti, pihak pelaksana kerja proyek jalan tersebut PT. ARNEKA - SRB (KSO) diduga tidak memperdulikan teguran yang sebelumnya disampaikan Dinas PUPR. Yakni, terkait pemasangan material batu pada bangunan drainase yang diduga tidak sesuai spek.


Sebelumnya, Dinas PUPR melakukan crosschek lapangan terhadap pembangunan drainase di proyek jalan koridor Sidomulyo - Palas. Lalu, pihak pengawas dari dinas mendapati adanya pemasangan material batu berkuakitas buruk. Maka, para pengawas itu mengintruksikan pihak rekanan untuke membongkar bangunan dan mengganti batu dengan spek yang berkualitas baik. Namun sayangnya, usai ditinggalkan pihak pengawas dari Dinas PUPR, rekanan terkesan masa bodoh.


Hingga hari ini, Rabu (5/10/2022) saat tim bongkarselatan.com mengunjungi lokasi proyek, pasangan batu dengan kualitas buruk tersebut masih terpasang pada bangunan drainase.


Sayangnya, tim media Bongkar Selatan belum berhasil mengkonfirmasi hal tersebut kepada pihak rekanan, lanataran tidak ada satu orang pun perwakilan pihak perusahaan yang berada di lokasi.


Ditempat terpisah, konsultan pengawas proyek  rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo - Palas, Galih menyatakan bahwa jenis material batu yang digunakan pada bangunan drainase tidak tertera dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).


"Kalau jenis batu dan pasir yang dipakai di RAB tidak ada, dan tidak pernah  di RAB-kan dari dulu. Kalau memang batunya tidak sesuai spesifikasi ya jangan di Pasang," akunya.


Sayangnya, saat ditanya terkait pemasangan batu dengan kualitas buruk yang dipasang pada bangunan drainase di ruas jalan Desa Napal, Galih seperti menghiraukan wartawan dan mengalihkan pembicaraan.




Diketahui, proyek rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo - Palas, Lamsel ini merupakan proyek yang menggunakan anggaran pinjaman daerah dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dengan nilai sebesar, Rp. 45 miliar lebih.


Pengerjaan proyek ini dilaksanakan oleh rekanan dari PT. ARNEKA-SBR (KSO). Selain itu, diketahui juga terdapat sejumlah sub kontraktor (Subkon) yang tergabung untuk memastikan suplay material dan bahan pokok lain untuk pembangunan rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo -Palas tersebut.


Diberitakan sebelumnya, bahwa berdasarkan pantauan media Bongkar Selatan di lapangan, penggunaan material batu pada bangunan drainase tidak sesuai spesifikasi yang diatur dalam kontrak kerja bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lamsel.


Semestinya, batu yang di pasang pada proyek ini adalah jenis batu belah yang memiliki kekuatan yang berkualitas guna menunjang manfaat bangunan agar awet dan tahan lama. Namun, yang terjadi pada pengerjaan proyek ini, justru menggunakan jenis batu yang kekuatannya kurang layak untuk bangunan penunjang infrastruktur jalan raya.


Saat dikonfirmasi ke Dinas PUPR Lamsel, Tim PPK Bina Marga, Maulana menegaskan pihaknya bakal melakukan crosschek ke lapangan menganai adanya dugaan penggunaan material batu asalan.


"Kami lihat dulu jenis batu yang di pakai oleh rekanan. Kalau memang speknya tidak masuk, nanti kami tegur dan akan kita suruh bongkar ganti,"Tegasnya.


Sehari setelahnya, usai pihak Bina Marga PUPR melakukan crosschek, Maulana menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan teguran secara lisan kepada rekanan proyek rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo - Palas. Teguran tersebut, berupa intruksi terhadap rekanan untuk membongkar material batu yang sudah terpasang dan mengganti dengan material batu yang sesuai spesifikasi standar pembangunan.


"Kami sudah cek di lokasi kemarin, kami juga sudah memberikan himbauan kepada pihak rekanan agar mengganti batu tersebut. Bahkan kami sudah perintahkan agar batu yang sudah terpasang di bongkar kembali. Coba rekan-rekan media cek lagi saja di lokasi, bagaimana tindaklanjutnya," kata Maulana. (Kho/Rop/Red)

TerPopuler