Kualitas Terabaikan, Proyek Jalan Sidomulyo-Palas Diduga Pakai Material Asal-Asalan

Minggu, 28 Agustus 2022

Kualitas Terabaikan, Proyek Jalan Sidomulyo-Palas Diduga Pakai Material Asal-Asalan

Minggu, 28 Agustus 2022,


SIDOMULYO, BONGKARSELATAN.COM - Pengerjaan proyek rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo - Palas Lampung Selatan (Lamsel), sepertinya berpotensi memiliki kualitas yang buruk. Utamanya pada bangunan penunjang jalan atau drainase yang berada di wilayah Desa Napal, Kecamatan Sidomulyo.


Pasalnya, berdasarkan pantauan media Bongkar Selatan sejak beberapa hari lalu, penggunaan material batu pada bangunan tersebut tidak sesuai spesifikasi dan gambar kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lamsel.


Semestinya, batu yang di pasang pada proyek ini adalah jenis batu belah yang memiliki kekuatan yang berkualitas guna menunjang manfaat bangunan agar awet dan tahan lama. Namun, yang terjadi pada pengerjaan proyek ini, justru menggunakan jenis batu yang kekuatannya kurang layak untuk bangunan penunjang infrastruktur jalan raya.


Diketahui, proyek rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo - Palas, Lamsel ini merupakan mega proyek yang menggunakan anggaran pinjaman daerah dari PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar, Rp. 45 miliar lebih.


Pengerjaan proyek ini dilaksanakan oleh rekanan dari PT. ARNEKA-SBR (KSO). Selain itu, diketahui juga terdapat sejumlah sub kontraktor (Subkon) yang tergabung untuk memastikan suplay material dan bahan pokok lain untuk pembangunan rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo -Palas tersebut.


Material batu yang tidak sesuai spesifikasi itu juga ditegaskan salah seorang pengawas lapangan dari perusahaan konsultan, Fajri. Dikatakan Fajri, sebelumnya dirinya telah melakukan peneguran lisan kepada pihak suplayer material batu. Sebab, ia menganggap batu yang digunakan untuk bangunan drainase tidak sesuai spesifikasi.


"Kemaren sudah saya tegur, saya suruh ganti batunya. Kayanya sekarang sudah diganti. Karena kemaren kamu tolak. Tapi kalau masih pakai batu yang kemaren, ya akan kami tolak lagi,"tegasnya saat dikonfirmasi wartawan di sekitar lokasi proyek, Sabtu (27/8/2022).


Senada juga dikatakan Humas dari pihak pelaksana kerja, Yunda. Menurutnya, spesifikasi material batu untuk pembangunan drainase atau talud yang berada di Desa Napal memang tidak sesuai. Ia menilai, batu yang digunakan terbilang jelek.


"Sudah saya tegur pemborongnya. Batu yang kalian gunakan itu jelek. Berarti kalau sudah saya tegur itu ya suruh ganti. Gak tau juga kalau masih pakai batu yang jelek itu, nanti saya tegur lagi,"katanya.




Hal tersebut tentunya jelas bertolak belakang dari pernyataan Bupati Lamsel H. Nanang Ermanto saat menggelar ground breaking sebagai tanda dimulainya pengerjaan rekonstruksi jalan koridor Sidomulyo - Palas yang di laksanakan di Tanjung Bintang beberapa waktu lalu.


Saat itu, Bupati Lamsel benar-benar memberikan warning kepada para perusahaan sebagai pelaksana kerja pembangunan jalan koridor Tanjung Bintang - Perbatasan Lamtim dan koridor Sidomulyo - Palas. Agar, para pelaksana kerja sungguh-sungguh memperhatikan tentang kualitas pembangunan.


"Saya minta dalam pembangunan insfrastruktur jalan ini bisa lebih memperhatikan kualitas bangunan, serta dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sebab, infrastruktur jalan ini merupakan aspek penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan aspek sosial lainnya. Oleh karenanya, melalui pembangunan jalan koridor ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah,"tegasnya.


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Bongkar Selatan, pembangunan infrastruktur jalan koridor Sidomulyo - Palas ini memiliki panjang sekitar 28,75 Kilometer. Tepatnya, dari Desa Sidoarjo Kecamatan Sidomulyo hingga Desa Bumi Daya Kecamatan Palas. (Kho/Ald/Red)



TerPopuler