LAMSEL, BONGKARSELATAN.COM - Menjelang peringatan dan perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77, pedagang musiman tahunan Bendera Merah Putih kian marak di kota-kota hingga ke pelosok desa.
Seperti halnya di Kota Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), terpantau di setiap titik pertigaan dan lampu merah, bahkan di pinggir Jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) ramai berjualan Bendera Merah Putih beserta Umbul-Umbul.
Salah seorang penjual Bendera Merah Putih di Pertigaan samping Hotel Beringin Kecamatan Kalianda, Ridwan Wahyudin menuturkan kepada jurnalis Bongkarselatan.com, bahwa dirinya berasal dari Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat yang memang sudah enam musim berjualan Bendera di Kalianda.
"Sudah dari tahun 2016 sampai sekarang, berjualan Bendera diKalianda, biasanya kita berangkat dari Kecamatan Leles, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, di Bulan Juli setiap tahunnya, sebulan dalam satu tahun berjualan Bendera," tuturnya Sabtu (30/7/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa dirinya membuka lima titik penjualan Bendera Merah putih di Lamsel, yakni tiga titik di Kalianda dan dua di Palas.
"Saya membuka lima titik bang, yang tersebar di Lampung Selatan, di Kalianda tiga titik, dan Palas dua titik," jelas Iwan sapaan akrabnya.
Dirinya mengimbuhkan, dalam berjualan Bendera Merah selain ada kepuasan tersendiri serta omset yang lumayan di setiap musimnya.
"Ada kepuasan tersendiri bang, kalau dagang Bendera, selain sembari liburan di Lampung, juga omset yang lumayan. Rata-rata omset 5juta sampai 8jt pertitik, selama satu musim," imbuhnya.
Iwan menambahkan bahwa bahan dan jahitannya memang asli dari Bandung dan harga pun variatif.
"Bendera yang kita jual, asli bahan dan jahitannya dari Bandung, dan kita jual juga dengan harga variatif mulai dari 5ribu sampai 400ribu rupiah," tambahnya lagi.
Ridwan Wahyudin berharap tahun ini akan lebih ramai dibanding dua tahun yang lalu, yang memang terimbas dari virus covid-19.
"Harapan saya tahun ini omset bertambah, Karena dua tahun terakhir penjualan sepi dan omsetnya menurun." Pungkas Iwan.
(Bst)