Pengaruh Covid-19 di Tanah Lamsel, Pilkada Ditunda Siapa Yang Dirugikan

Rabu, 08 April 2020

Pengaruh Covid-19 di Tanah Lamsel, Pilkada Ditunda Siapa Yang Dirugikan

Rabu, 08 April 2020,

Bongkarselatan.com – Saat ini Indonesia sedang berada pada posisi maju kena mundur kena seperti judul film lawas, bagaimana tidak seperti itu semua warga diminta diam ditempat untuk menghindari serangan dari makhluk yang kasat mata dengan nama kerennya (Coronavirus Disease 2019) Covid-19. Presiden RI memberikan intruksi agar berdiam diri dirumah (Lockdown), kemudian diikuti oleh kapolri dengan keluarnya maklumat, yang agak fenomenal yaitu semua bentuk kegiatan yang mengumpulkan massa itu dilarang dan bagi yang melanggar akan di pidana.
Intruksi presiden dan maklumat kapolri menjalar kesetiap sudut pelosok negeri ini sampai ke tatanan pemerintahan paling rendah sekalipun, disini kita akan membahas ketingkat daerah khususnya di lampung selatan, mengingat kata pepatah dimana kaki berpijak disitu langit dijunjung maka yang akan kita bahas adalah penanganan covid-19 di Lampung Selatan serta dampak positif dan negatif baik di bidang social, ekonomi dan politik.
Kali ini kita akan bahas bidang politik terlebih dahulu, jika kita uraikan semua bidang, mata bisa lelah, ulu lelong dan kerasa jenuh jadinya beboh ngebaca karena kepanjangan. Untuk mensiasati agar semakin menarik dalam pembahasan kita perlu beberapa narasumber baik dari pihak elit politik maupun elit elitan, tapi lebih mengedepankan suara-suara minoritas kalangan bawah agar lebih terasa kemudian dapat melahirkan berbagai Regulasi kedepannya.

Hilangnya DPRD Lamsel Disaat Covid-19 Menyerang
Keren gak judulnya, hilangnya yang dimaksud bukan berarti masuk daftar pencarian orang ya, sepertinya dalam hal ini kita butuh beberapa anggota dewan untuk menjadi nara sumber, tidak perlu kita susun nama-namanya ya setunggani gawoh. Baiquni Aka sanjaya salah satu anggota DPRD dari Fraksi PAN yang sering disapa dengan panggilan bang Bay di kalangan pemuda ini, membagikan handsanitiser dan masker, langkah tersebut merupakan salah satu action yang diinisiasi secara personal namun karena jabatan yang melekat di pundakyna, sehingga nama lembagapun ikut terseret dalam setiap gerak-gerik yang dilakukan. Amelia Nanda Sari yang merupakan anggota dewan dari partai Gerindra, mempunyai paras cantik dengan suara terbanyak didapilnya, dia memberikan bahan pangan kepada warga sekitar, dia bilang kalau covid-19 ini sudah membuat warga jati agung kesulitan mendapatkan penghasilan sehingga susah membeli sembako, semua itupun dilakukan menggunakan dana pribadi. Untuk kegiatan diluar itu juga belum ada, karena sesuai dengan kegiatan komisi IV yaitu Work From Home. Keterangan mbak amel melalui pesan Watshaap.

Mengenai hilangnya DPRD Lamsel dalam artian tidak adanya pergerakan DPRD Lamsel disaat pandemic covid-19 menyerang lampung selatan, meskipun ada gerakan dari beberapa anggota dewan, itu hanya sebuah kegiatan/gerakan secara personal bukan dari DPRD lamsel khususnya, ya mungkin mereka sedang mengatur strategi perang melawan pandemi covid-19 ini.

Disisi lain syamsurijal Sekretaris Dewan menerangkan bahwa belum ada agenda khusus untuk kegiatan eksternal dalam pembahasan menangani covid-19. Namun untuk kegiatan internal pihaknya sudah melakukan penundaan berbagai kegiatan rapat paripurna maupun reses. Dengan jawaban sekwan mungkin belum menemukan jawaban yang memuaskan dengan judul diatas tapi paling tidak kita bisa bersama-bersama mencari kemana hilangnya anggota dewan kita.

Pilkada ditunda siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan.
Dalam konteks ini kita membahas kerugian dari pihak calon kandidat karena untuk penyelnggara pemilu/pilkada tidak dalam hitungan karena memang sudah menjadi tanggungjawab pemerintah dalam pelaksanaan pesta demokrasi di setiap habis masa jabatan eksekutif. Mungkin tidak asing lagi beberapa kandidat yang akan bertarung dalam kontestasi tersebut dengan nama-nama ; Hipni, salah satu kandidat yang sudah menabuh genderang perang untuk berkontestasi dalam pilkada mendatang, sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota DPRD Lamsel dua periode ( Penantang ), Toni Eka Candra merupakan politisi dari partai golkar yang duduk di kursi Dewan Propinsi Lampung Dapil Lampung selatan ( Penantang ), Nanang Ermanto dimana posisi Nanang saat ini sebagai Plt. Bupati Lampung Selatan ( petahana/incumbent ) yang konon katanya akan segera dilantik.

Anggap saja seperti pelaksanaan sebuah pekerjaan konstruksi percepatan waktu akan berpengaruh dengan peningkatan biaya,  semakin bertambah waktu pelaksanaan maka Cost Politik bagi kedua kandidat ( Penantang ) akan semakin besar. Dimana penantang akan butuh tambahan nafas keuangan dalam melakukan sosialisasi dalam menarik simpati masyarakat untuk menang dalam pilkada di khagom mufakat nanti, namun tidak bagi salah satu kandidat dari petahana karena diposisi ini kandidat tersebut tak perlu sulit dalam melakukan sosialisasi karena baik fasilitas Negara maupun anggaran yang akan keluar dapat menggunakan dana pemerintah. Meskipun tujuannya tidak secara langsung untuk sosialisasi karena sudah menjadi amanah konstitusi dalam menangani wabah yang menyerang saat ini sehingga memungkinkan elektabilitas semakin meningkat.
Disisi lain incumbent/petahana akan dirugikan ketika penundaan pilkada serentak ini di tunda sampai tahun 2021, imbasnya nanang ermanto tidak lagi sebagai petahana karena masa jabatannya sudah kadaluwarsa, dimana posisi incumbent akan hilang dan digantikan oleh Plh/Pj Bupati Lamsel yang akan ditunjuk langsung oleh Gubernur. Hal ini akan menguntungkan kedua kandidat penantang dimana pertarungan dipilkada kali ini tidak ada calon incumbent, sehingga penantang mempunyai harapan menang. Meskipun demikian ini hanyalah analisa dari sebuah pemikiran subjektif dengan melihat kondisi objektif di hari ini sehingga gerak dialektikanyapun bisa berubah disetiap saat.

Untuk memenuhi kebutuhan tulisan ini saya berkomunikasi dengan Liasion Officer (LO) Hipni yaitu bung David, menurut dia tidak ada yang dirugikan ataupun diuntungkan dalam kontek penundaan pilkada tahun ini, karena pada perspektif ini adalah lebih mengedepankan melindungi Masyarakat dari Pandemi Covid-19. Meskipun jawaban tidak sesuai ekspektasi yang saya harapkan tapi santuy aja men. Kemudian lebih spesifik lagi saya tanyakan ; Maju atau mundurnya Pilkada pak Hipni sudah siap dan punya strategi Pemenangan dalam kondisi Apapun… itu kata dia, sepertinya sangat optimis dalam meraih kemenangan, iya gak ya.!!! Sebelum tulisan ini saya terbitkan ada dua kandidat lagi yang belum terhubung bukan berarti ada keberpihakan penulis akan tetapi kita tidak bisa terhubung dengan mereka bukan pula tidak berkomunikasi tapi memang tidak ada tanggapan, mungkin mereka sedang melaksanakan anjuran pemerintah (Lockdown) atau memang sombong sehingga tidak bisa menjawab panggilan kita. (Fatra)

TerPopuler