BONGKARSELATAN.COM, LAMPUNG SELATAN – Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pandawa 12 memberikan pendampingan hukum secara cuma-cuma kepada keluarga korban kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa RR (15), warga Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan.
Kasus ini menjadi sorotan publik sejak Mei 2025 lalu, setelah korban yang masih duduk di bangku sekolah dasar diketahui tengah hamil tujuh bulan akibat perbuatan pelaku.
Ketua LBH Pandawa 12, K.H. A. Burhanuddin, S.Hi., M.Pd., menyebut kasus ini sebagai extraordinary crime atau kejahatan luar biasa. Menurutnya, tindak pidana tersebut tidak hanya menimbulkan trauma mendalam, tetapi juga mengancam masa depan korban.
“Ini bukan kejahatan biasa. Negara harus hadir memberi perlindungan maksimal bagi korban. Kami meminta penegak hukum tidak menyepelekan kasus ini,” tegas Burhanuddin, Jumat (3/10/2025).
LBH Pandawa 12 menegaskan akan mendampingi korban hingga tuntas, sekaligus mendorong penegakan hukum sesuai Undang-Undang Perlindungan Anak. Mereka juga meminta Polres Lampung Selatan segera menindaklanjuti kasus ini dengan serius.
“Jika Polres tidak mampu melakukan proses hukum secara adil, maka kami akan meminta Polda Lampung untuk mengambil alih perkara ini,” imbuh Burhanuddin.
Sementara itu, Ros, bibi korban, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas pendampingan yang diberikan LBH Pandawa 12 kepada keluarganya.
“Kami sangat berterima kasih karena telah diberi bantuan hukum secara cuma-cuma. Harapan kami, pelaku segera diadili dengan hukuman setimpal, karena kondisi anak kami hingga trauma dan harus menghadapi kehamilan di usia SD,” ujarnya dengan haru.
Hingga kini, proses hukum terhadap kasus ini masih berjalan, meski diwarnai kendala akibat trauma dan ketakutan yang dialami korban serta keluarganya.
(Red)