DPD IMM Lampung Gelar Aksi Kawal Harga Singkong, Minta Presiden RI Turun Tangan Atasi Persoalan Yang tak Kunjung Selesai

Jumat, 24 Januari 2025

DPD IMM Lampung Gelar Aksi Kawal Harga Singkong, Minta Presiden RI Turun Tangan Atasi Persoalan Yang tak Kunjung Selesai

Jumat, 24 Januari 2025,

BONGKARSELATAN.COM, LAMPUNG  – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Lampung melaksanakan aksi turun ke jalan sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib petani singkong di Lampung yang terus terpuruk akibat rendahnya harga jual. Kamis, (23/01/2025).


Dalam aksi ini, DPD IMM Lampung secara tegas meminta Presiden Republik Indonesia untuk turun langsung menangani masalah harga singkong yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat Lampung. Hal ini karena sudah terlalu berlarut-larut sampai berbulan bulan, terbaru bahkan perusahaan mengancam akan tutup. 


Ketua Umum DPD IMM Lampung, Jefri Ramdani, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan panggilan moral mahasiswa sebagai agen perubahan dan kontrol sosial. “Kami prihatin dengan kondisi petani singkong di Lampung. Harga singkong yang anjlok hingga di bawah standar membuat petani semakin tertekan. Demo berkali kali yang dilakukan oleh masyarakat tidak pernah ada penyelesaiannya. Pemerintah harus segera bertindak,” ujar Jefri dalam konferensi pers yang digelar hari ini.


Harga singkong di Lampung saat ini dilaporkan berada di kisaran Rp1.000 hingga Rp1.150 per kilogram dengan potongan 16-27%, jauh dari harga ideal yang dapat menutupi biaya produksi. Kondisi ini berdampak langsung pada menurunnya kesejahteraan petani, sehingga banyak di antara mereka yang terlilit utang. DPD IMM Lampung menilai bahwa langkah konkret pemerintah sangat diperlukan untuk menstabilkan harga singkong. 


Hal lain yang yang menjadi faktor murahnya harga singkong adalah karena import yang besar berdasarkan data dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 


“Lampung adalah penghasil singkong terbesar di Indonesia, namun nasib petani justru diabaikan. Kami mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk turun langsung dan menginstruksikan jajarannya, terutama Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan, untuk mencari solusi yang adil dan berkelanjutan bagi petani singkong,” tambah Jefri.


Dalam aksinya, massa dari DPD IMM Lampung akan menyuarakan beberapa tuntutan utama, antara lain penetapan harga dasar singkong yang layak, penghapusan praktik tengkulak yang merugikan petani, serta penyediaan akses pasar yang lebih adil dan transparan. Tuntutan ini, menurut mereka, merupakan langkah awal untuk menyelamatkan sektor pertanian di Lampung.


Selain menyampaikan aspirasi, IMM Lampung juga akan memberikan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah daerah dan pusat. Mereka mengusulkan adanya skema subsidi khusus untuk petani singkong, serta pemberdayaan teknologi dalam rantai distribusi hasil pertanian. “Tanpa kebijakan yang jelas, petani kita akan terus menjadi korban,” tegas Jefri.


Aksi yang digelar di pusat Kota Bandar Lampung yaitu Kantor Pemerintah Provinsi Lampung, ini diharapkan dapat menarik perhatian publik dan pemangku kebijakan. DPD IMM Lampung mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya mahasiswa, untuk mengawal dalam perjuangan ini. IMM yakin bahwa gerakan kolektif dapat memberikan tekanan positif kepada pemerintah untuk bertindak lebih cepat.


Aksi ini menegaskan bahwa IMM Lampung siap berada di garis depan dalam memperjuangkan keadilan ekonomi bagi petani. Dengan semangat kepemudaan dan keberpihakan kepada masyarakat kecil, IMM Lampung berharap langkah ini dapat menjadi awal dari perubahan yang nyata di Provinsi Lampung.


Tidak tunduk dan bangkit melawan penindasan karena diam adalah pengkhianatan.


(An/Red)


TerPopuler