Bongkarselatan.com, Lamsel - Dua tahun terakhir ini pemanfaatan sumber daya alam jenis batuan dilakukan secara berlebihan tanpa melakukan perbaikan kembali untuk pemulihan lingkungan sekitar, kendati demikian eksploitasi yang terjadi di kaki gunung rajabasa yang notabennya adalah kawasan register dengan banyak pemukiman penduduk yang berada disekitarnya bak menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.
Randi Fatra selaku Ketua Umum Lembaga Swadaya Masyarakat
Gerakan Aliansi Lembaga Independent ( LSM-GALI ) mengungkapkan keluhannya akan
lemahnya system dan fungsi pengawasan oleh pihak-pihak terkait, dimana
banyaknya tambang musiman yang mulai beroperasi tanpa adanya dokumen yang
lengkap. “Dua tahun terakhir ini banyak tambang musiman yang beroperasi tanpa
mengantongi izin, sampai hari ini hanya ada dua perusahaan tambang yang
terdaftar di kementrian ESDM, pihak terkait kemana aja, ko bisa itu berjalan
tanpa ada izin yang jelas berarti selama ini tambang itu liar tanpa ada
Amdalnya,” ujarnya
Tambang musiman tersebut menjamur dipicu karena adanya proyek
water break ( Penangkis Ombak ) yang didanai oleh pemerintah pusat untuk
menanggulangi terjadinya tsunami didaerah pesisir pantai. Proyek yang
materialnya didominasi oleh batu border mengharuskan para rekanan berlomba-lomba
untuk mencari material se efisien dan se efektif mungkin tanpa mengedepankan
azaz manfaat dan kerusakan lingkungan. “kami sangat mendukung program
pemerintah dengan adanya Penangkis Gelombang
dalam mengantisipasi jika terjadinya bencana alam tapi jangan pula
mengabaikan persoalan (Bencana) baru yang akan timbul akibat dari tambang liar
tanpa adanya analisa mengenai dampak lingkungan,” tambahnya
“ini namanya gali lobang tutup lobang, menghilangkan masalah
dengan menciptakan masalah baru, Kami atas nama diri rakyat meminta kepada
pihak terkait untuk meninjau ulang tambang musiman tersebut agar dikemudian
hari tidak menciptkan bencana baru bagi masyarakat lampung selatan.” Pungkasnya
Sampai berita ini di terbitkan pihak Dinas Lingkungan Hidup Lampung
Selatan dan Unit TIPITER Polres Lampung Selatan belum terkonfirmasi. (tim/red)