SERAGI (LAMSEL), BONGKARSELATAN.COM- Pengerjaan proyek pembangunan jalan ruas penghubung Desa Sumber Sari hingga Desa Kedaung, Kecamatan Sragi, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) diduga asal-asalan.
Bagaimana tidak, berdasarkan pantauan dilokasi proyek, metode rekontruksi jalan hotmix tersebut seperti tidak mengacu pada tahapan pembangunan yang diatur pada pedoman umum Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tentang pembangunan jalan dan jembatan.
Pasalnya, setelah tahapan pembentukan badan jalan (stripping) terdapat hal yang diduga janggal. Yakni, pihak rekanan diduga melangkahi proses pengerjaan pondasi lapis bawah (Sub Base Course).
Sebab, pada bagian ruas jalan yang sudah di aspal, media ini berhasil mendapati material aspal yang berada di tepian jalan, terkesan menempel langsung ke tanah urug lapisan paling bawah. Bahkan, saat coba disentuh menggunakan tangan, aspal tersebut sangat mudah mengelopek.
Diketahui, proyek rekonstruksi jalan hotmix ruas jalan penghubung Desa Sumber Sari - Kedaung Kecamatan Sragi tersebut adalah salah satu realisasi program Dinas PUPR Lamsel melalui rekanan pelaksana kontruksi CV. Jalasena Pratama.
Pengerjaan rekonstruksi jalan hotmix tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 3,7 miliar yang bersemuber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Lamsel tahun 2022.
Saat dikonfirmasi ke salah seorang perwakilan pihak perusahaan, Sondak Haryadi membantah jika pengerjaan proyek tersebut tidak sesuai spek sehingga berpotensi memiliki kualitas buruk. "Pada dasarnya, pengerjaan sudah sesuai dengan yang tertera pada gambar kerja," singkatnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Minggu (2/10/2022).
Dibagian lain, jika mengacu kepada pedoman umum pembangunan jalan dan jembatan dari Kementerian PUPR, pada setiap tahapan pengerjaan dalam pembangunan jalan hotmix telah dituliskan juga fungsi-fungsinya.
Seperti pada pengerjaan pondasi lapis bawah (Sub Base Course), pastinya tahapan ini bersifat krusial dalam menunjang kualitas jalan. Sebab, fungsi adanya tahapan pengerjaan pondasi bawah yakni sebagai media untuk menyebarkan beban lintasan ke tanah dasar. Selain itu, bagian ini juga berfungsi sebagai lapisan peresap air agar tidak menggenang di pondasi dasar.
Sayangnya, hingga berita ini diterbitkan, media Bongkarselatan.com belum berhasil mengkonfirmasi kepada pihak konsultan ataupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas PUPR Lamsel, Hasanudin mengenai dugaan tersebut. (Tim/Red)