Proyek Breakwater di Way Muli Induk Diduga Gunakan Batu Tak Sesuai Spek

Sabtu, 02 Juli 2022

Proyek Breakwater di Way Muli Induk Diduga Gunakan Batu Tak Sesuai Spek

Sabtu, 02 Juli 2022,




LAMPUNG SELATAN, BONGKARSELATAN.COM- Proyek pembagunan pengaman pantai dan pemecah ombak (break water) yang tengah berlangsung di Desa Way Muli Induk, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan (Lamsel) diduga menggunakan material yang tak sesuai spesifikasi.


Sebab, berdasarkan pantauan media Bongkar Selatan, Sabtu (2/7/2022) siang tadi, nampak pihak perusahaan PT. Mina Fajar Abadi (MFA), menggunakan material batu dengan ukuran kecil. Bahkan, batu belah yang besarannya menyerupai batu pondasi rumahan ini dipasang di dasar pembangunan.


Sayangnya, saat media ini berupaya melakukan konfirmasi terkait kelayakan dan standar penggunaan material batu untuk proyek tersebut,  tidak ada satu pun pengawas atau pihak konsultan yang ada di lokasi proyek PT. MFA.


"Pengawas konsultannya jarang ke lokasi pak, jika ingin bertemu datang aja ke kontrakannya, pihak pelaksana juga sedang tidak ada di tempat karna sedang ada miting di luar kantor office." Ujar salah seorang staff keamanan yang tidak ingin di sebutkan namanya.


Sementara, kegiatan pembangunan water break di Way Muli Induk tetap berjalan tanpa adanya pengawasan dari pihak konsultan. Hal ini, dimungkinkan sebagai indikator pengerjaan yang kurang maksimal dan terkesan asal-asalan. 


Diketahui, perusahaan konsultan yang bekerja untuk lokasi ini adalah PT. Indra Karya (Persero), PT. Bintang Tirta Pratama, dan PT. Rancang Semesta Nusantara (KSO).  Sedangkan, besaran nilai proyek sekitar Rp. 68 Milyar lebih, yang di kerjakan oleh PT. Mina Fajar Abadi. Sementara, selaku pihak subkon penyuplai material batu yakni dikerjakan oleh PT. Rajabasa Kedaton Makmur (RKM).



(Rop)

TerPopuler