Kunker ke Lamsel, Dinas Perikanan Sukabumi Belajar Budidaya Udang Vaname dengan Bang Aribun

Kamis, 19 Mei 2022

Kunker ke Lamsel, Dinas Perikanan Sukabumi Belajar Budidaya Udang Vaname dengan Bang Aribun

Kamis, 19 Mei 2022,

 



PALAS, BONGKARSELATAN.COM  - Tambak udang vaname milik H. Aribun Sayunis, yang berada di Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan (Lamsel), menjadi rujukan kunjungan kerja (Kunker) Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.


Hadir dalam kunker tersebut, Kabid Perikanan Tangkap Dinas Perikanan Lamsel, Edy Novian, Plt. Kepala Dinas Perikanan Sukabumi, Ardiana Trisna Wiyana dan rombongan. Selain itu, hadir juga sejumlah Ketua Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) dari Kecamatan Palas.


Dalam pertemuan, Plt. Kadis Perikanan Sukabumi, Ardiana Trisna Wiyana mengungkapkan, dirinya melakukan kunker ke Kabupaten Lamsel untuk belajar bagaimana strategi meningkatkan produksi panen di kolam air tawar. Khususnya pada budidaya udang vaname.


"Di Sukabumi, realisasi target produksi kita tidak terpenuhi. Maka kedatangan kami ke Lampung Selatan untuk belajar bagaimana cara meningkatkan produksi panen ikan air tawar khususnya pada bidang udang vaname dengan metode budidaya air tawar," ujarnya.




Ia juga berharap, dari hasil kunker ini dapat menjadi tholabul ilmi bagi Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi untuk dapat memaksimalkan perikanan air tawar khususnya di bidang budidaya udang vaname air tawar. "Saya harap, ilmu yang kami dapatkan dapat memberi manfaat lebih untuk diterapkan di Kabupaten Sukabumi,"harapnya.


Ditempat yang sama, Aribun Sayunis mengatakan, dirinya berspekulasi terjun ke tambak udang vaname dengan metode air tawar yang memiliki salinitas sangat rendah. Standar Operasional Prosedur (SOP) yang digunakan bahkan sempat berganti-ganti saat awal menekuni budidaya udang ini.


"Awal saya pakai 6 SOP, namun pada akhirnya, SOP yang saya gunakan adalah dengan SOP budidaya ikan patin. Yakni dengan salinitas air sekitar 2-3 ppt. Kemudian, SOP-nya, 37 hari saya deder, tunggu 41 hari setelah 4 gram saya larikan ke budidaya. SOP-nya dapet, margine nya dapet untungnya juga dapet," terang Aribun dalam penyampaiannya.


Aribun yang juga merupakan Ketua Asosiasi Catfish Indonesia (APCI) Lampung juga mengisahkan, selama ia terjun di budidaya udang vaname air tawar ini bukan tidak pernah merugi. Bahkan, kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah.


Sebab, dari awal ia terjun ke budiday sidang air tawar ini, Aribun langsung mengaplikasikan hingga 40 kolam. Yakni 20 kolam di Desa Palas Pasemah dan 20 kolam di Sragi. Yang rugi adalah di Kecamatan Sragi, lantaran kolam yang ia gunakan merupakan lahan sawah. Sehingga lumpur yang terkandung dalam kolam tersebut masih cukup dalam. 


"Namun prinsip yang saya jadikan pedoman adalah, kerugian bukan berarti bangkrut, tapi kerugian adalah awal dari keuntungan yang besar,"imbuhnya.


Bahkan, Aribun mentargetkan, kedepan Indonesia dapat mencetak induk udang dari salinitas air 0 Persen. Sehingga, kedepan tidak lagi melakukan impor induk udang dari Hawai.


"Targetnya kedepan tidak perlu lagi kita impor induk udang. Kita cetak sendiri induknya dari salinitas air yang rendah,"tukasnya berharap.(Doy)


TerPopuler