Dalih Pemberkasan, Penyaluran PIP SDN Kuala Sekampung Diduga Cacat Prosedur

Senin, 28 Maret 2022

Dalih Pemberkasan, Penyaluran PIP SDN Kuala Sekampung Diduga Cacat Prosedur

Senin, 28 Maret 2022,


Sragi, Bongkarselatam.com  - Realisasi bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Kuala Sekampung, Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) diduga cacat prosedur. 


Bagaimana tidak, penyaluran bantuan sejumlah dana yang notabenne sepenuhnya hak siswa tersebut disalurkan secara kolektif melalui Paguyuban wali murid yang belum lama ini dibentuk sekolah plat merah ini. 


Bukan hanya itu, dari informasi yang berhasil dihimpun, jumlah dana yang diterima siswa juga  berkurang. Yang semestinya Rp450 ribu per siswa menjadi Rp440 ribu persiswa. Lalu, yang semestinya menerima Rp225 ribu, menjadi Rp215 ribu persiswa. Dugaannya, pihak paguyuban melakukan pemotongan terhadap penyaluran PIP tersebut sebesar Rp10 ribu persiswa yang dibagikan pada jum'at hingga Minggu, pekan kemarin, di SDN Kuala Sekampung.


Salah seorang wali murid yang tidak mau di sebutkan namanya membenarkan bahwa pencairan PIP melalui paguyuban wali murid, dan besarannya tak lagi utuh. "Ya mas, anak saya dapat bantuan sebesar 225 ribu rupiah dan di potong 10rb,"akunya kepada wartawan beberapa hari lalu. 


Saat dikonfirmasi, Puji Selaku ketua paguyuban SDN Kuala Sekampung tak menampik. Bahkan, secara blak-balakan dia mengakui telah memotong dana PIP untuk siswa.


"Hari ini pembagian yang dapat bantuan PIP, jadi kita hanya membantu, memfasilitasi pembagian  dana dari Bank ke penerima. Sebelumnya sudah ada pertemuan kita untuk kepengurusan, yang tadinya dari sekolah di serahkan kepada paguyuban wali murid," Katanya. 


Dijelaskannya, jumlah siswa yang mendapat bantuan yakni sekitar 123 siswa. Dari jenjang kelas 1 sampai kelas 6. Dengan rincian penerimaan, kelas 1 sampai kelas 5 sebesar Rp 450ribu dan kelas 6 sebesar Rp225rb.


"Tadi orang Bank nelpon, mbak ini uang PIP SDN Kuala Sekampung sudah cair, dan kita berangkat langsung ngambil di Bank didampingi oleh Kepala Sekolah. Kita ngambil lewat buku tabungan, setelah selesai buku tabungan kita kembalikan lagi setelah pembagian," Imbuhnya seraya mengkisahkan proses pencairan PIP. 



Sementara, mengenai adanya dugaan pemotongan dana sebesar Rp10rb per penerima, Ketua Penguyuban juga tidak mengelak. Alasannya, uang tersebut sebagai tanda terimakasih wali murid kepada pengurus paguyuban yang mengurusi pencairan PIP.


"Itu uang sukarela dari mereka, kita juga tidak minta, jadi kalo mereka kasih kami terima, karena kami juga butuh ATK, seperti pulpen,  buku besar untuk pembukuan administrasi, ada fotocopy apapun itu bentuknya ATK, ada uang masuk ada uang keluar kita catat. Kami tidak meminta, tidak memotong, tidak memaksa, mereka dengan sukarela, karena itu mereka ada yang memberi Rp5 rb ada juga yang gak ngasih juga gak papa," jelasnya. 


Lebih dari itu, dari pantauan media ini, masih ada puluhan kartu PIP yang belum di bagikan dan masih di pegang oleh Anggota Pagayuban.


Terpisah, Plt. Kepala SDN Kuala Sekampung, Sugiyanto mengklaim, penyaluran PIP yang dilakukan sudah sesuai prosedur.


"Bentuk penyaluran PIP itu benar, sudah ada panitia khusus, panitianya dari wali murid. Didalamnya ada paguyuban, ada komite, kemudian ada wali murid yang menerima. Intinya ada SK-nya, untuk panitia juga ada. Saya juga telah menyampaikan, bahwa tidak ada pemotongan sepeserpun untuk masalah keuangan PIP, karena PIP itu diterima untuk orang  yang memang betul betul  membutuhkan," jelasnya. 


Sugiyanto juga mengatakan, dalam proses pra-prosedur pencairan, dibuatkan pernyataan kepada wali murid bahwa dalam penyalurannya tidak ada pemotongan dana PIP. Hal tersebut, seolah jadi antisipasi, serta dalih pungli yang dilakukan paguyuban dan pihak sekolah. 


"Untuk panitia kami buat kan SK untuk penanganan PIP, Surat pernyataan dari wali murid yang sekarang ini terdaftar atau terdata menerima PIP , ada surat pernyataan disitu bahwa tidak ada pemotongan sepeserpun dari kepala sekolah maupun pihak sekolah, intinya bahwa PIP itu betul betul memang sudah diserahkan kepada yang menangani atau yang berhak menerima," Kilahnya. 


Terkait adanya dugaan pemotongan yang dilakukan oleh Paguyuban, PLT Kepala SDN Kuala Sekampung justru membenarkan. Menurutnya, hal tersebut wajar terjadi guna operasional. 


 "Kalo itu mungkin, persyaratan itu kan ada fhoto copy, kemudian ada map, yang pasti fhoto copy, map yang disetorkan kepada Bank, itu memang harus di belikan dan dilaksanakan mungkin. Kemungkinan ini, wali murid minta tolong kepada Panitia, otomatis panitia mungkin tidak sanggup menalangi sebanyak itu mungkin keberatan," tuturnya. 


"Kami pihak sekolah hanya sebatas dikasih data bahwa SDN kuala sekampung mendapat, sebanyak 123 siswa yang menerima Bantuan PIP di tahun 2022 ini, setelah kami menerima kami sampaikan kepada ketua paguyuban, karena kalau kita undang semua kan pasti rame, kami undang ketua paguyuban wali murid dari kelas 1 sampai kelas 6 SDN Kuala Sekampung bahwa mendapatkan Bantuan PIP, silahkan monggo di urus, dari pengimputan data dan pengurusan di Bank, jika memang ada beberapa yang kurang jelas boleh tanyakan ke Kepala sekolah ataupun pihak sekolah," imbuhnya. 


(Bus)

TerPopuler