Tanggamus, BongkarSelatan.Com - menguak belum usai persoalan terkait BLT DD Tahap 05 yang tidak bagikan Oleh Kakon antar Brak, serta warga laporan ke inspektorat, Kini warga pertanyaan kejelasan terkait Uang 3 juta untuk Jadi Aparat. Senin 06/12/2021.
Usut punya usut kini Slamet warga Pekon antar Brak mulai memberanikan diri membuka suara terkait gejolak yang ada di Pekon antar Brak dari BLT DD tidak dibagikan gaji aparat lama belum di salurkan dan diri nya pun memberikan uang 3 juta kepada Kakon Viendra Sari untuk menjadi Aparat Pekon Antar Brak.
Tidak hanya diri nya yang tertipu oleh Kepala Pekon Antar Brak, saudara Slamet pun memberikan uang Kepada Kakon dengan di iming imingi untuk menjadi Aparat Pekon.
Saat tim media menghubungi Slamat via telphon, slamat mengatakan saya bukan Tim sukses, dulu cuma relawan nah kebetulan mungkin mau balas jasa tapi saya kan tidak mau dijadikan kaur atau dijadikan bayan , nah istri saya itu yang dukung jadi diminta lah sama ibu Viendra suruh pendaftaran dengan membayar uang 3 Juta untuk bayar ijazah paket C, karena saya itu cuma lulusan SMP tapi walaupun saya SMA juga tidak ada minat di bidang. situ jadi kaur atau bayan juga tidak minat.
"Saya bukan tim sukses,dulu cuma relawan,nah kebetulan mungkin mau balas jasa.Tapi saya kan tidak mau dijadikan Kaur atau dijadikan bayan, istri saya yang dukung.di suruh lah sama ibu Viendra ikut pendaftaran dengan membayar uang 3 juta untuk bayar Ijazah paket C". ucapnya
"Setelah istri saya memberikan uang 3 juta tapi sampai sekarang ijazahnya tidak keluar-keluar paket C itu.Dan saya tidak jadi Kaur atau pun Bayan". ucapnya
"Tadinya saya nggak mau setengahnya maksa gitu itu aja saya mau ribut sama ibu Viendra dan itupun bukan cuma saya yang kena di minta uang 3 juta ayuk ipar saya juga kena sampai sekarang tidak keluar ijazah cuma diiming imingkan buat jadi kaur,"Ucap slamat.
"Lanjut nya," terkait saya menanyakan ijazah sama kakon sampai sekarang saya tidak setegoran maksudnya gimana urusan itu saya nggak jadi apa-apa Uang sudah masuk.
"Ya harapan kami kepala Pekon per jalannya harus lurus ke depannya,bagaimana kalau desa itu dipimpin orang yang enggak lurus.kalau harapan secara pribadi tentang pembuatan ijazah itu.kalau saya pengen bukti kalau memang itu ada,buktikan. ijazah itu keluar kan kalau tidak dikeluarkan itu penipuan,"pungkas Selamet.
(Anto)