Diduga Kepala Pekon Antar Brak Mengutus Orang Tuding Suratjio Intimidasi Slamet.

Selasa, 14 Desember 2021

Diduga Kepala Pekon Antar Brak Mengutus Orang Tuding Suratjio Intimidasi Slamet.

Selasa, 14 Desember 2021,


TANGGAMUS,Bongkarselatan.com --- Ada apakah Kepala Pekon Antar Brak Viendra Sari mengirimkan utusannya mendatangi rumah Suratjio dengan membawa oleh - oleh rokok dan meminta kepada Suratjio untuk berhenti untuk meneruskan permasalahan yang saat ini lagi mencuat di Pekon tersebut. Dengan berdalih malu kalau permasalahan di Pekon Antar Brak di ketahui oleh pihak luar kita selesaikan dengan cara baik baik saja.


Kali ini, Viendra Sari mengutus Saudara berinisial T, menuding saudara Suratjio sudah mengintimidasi pak Slamet dan meminta pak Slamet untuk menyampaikan terkait uang 3 juta yang diminta Kepala Pekon dengan iming - iming akan dijadikan perangkat Pekon.


" Saat di hubungi Kabiro Media tersebut melalui via telephon Suratjio menjelaskan, memang benar semalam pak T datang mungkin utusan dari Kepala Pekon. T datang membawak rokok satu bungkus dia menyampaikan kepada saya, pernyataan pak slamet saya mengintimidasi dan pak Slamet merasa di bohongi karena di panggil ke rumah suruh ngambil bibit Pala gak tau nya di suruh bikin laporan ke Media itu isi yang di sampaikan pak T. Suratjio menirukan apa yang disampaikan T yang diduga sebagai utusan Viendra Sari pada Minggu (12/12/2021)


" Lanjut Suratjio memang  bibit pala itu ada dan pak Slamet itu memang minta bibit pala karena saya kan disini Ketua Gapoktan, kita ngobrol diluar subtansi tapi pak Slamet nyanyi sendiri terkait uang Tiga juta yang di berikannya sama Viendra, waktu itu saksi ada kok kebetulan  teman banyak dan di candain lah sama teman bahasanya teman itu guyon".


" Kamu bilang kaya gitu kalau di expos media berani gak pak Slamet, jawabnya kenapa gak berani itu jawabnya. pak Slamet yang jadi pertanyaan saya dari sisi mana kok pak Slamet bilang sama pak T saya intimidasi dia karena jawabnya pak Slamet berani. Saya hubungilah mas Heru, obrolan nya pak Slamet dengan  mas Heru itu ya saya sendiri gak tau saat mereka ngobrol itu kan via telephon, saya tinggal kebelakang saya juga gak dengar apa yang di sampaikan pak Slamet sama mas Heru kok ada bahasa nya saya intimidasi ". terang Suratjio


'Iya inti nya semalam utusan datang kerumah bawak Rokok menurut saya itu sejenis ngemob kayak nya soalnya akhir akhirnya pak T memohon sama saya bahasanya sudah lah masalah ini pihak luar jangan sampai tau permasalahan Pekon kata pak T".

 

" Suratjio menambahkan jawab saya begini sama pak T saya itu gak mungkin begini kalau semua itu berjalan sesuai dengan harapan masyarakat dan saya juga gak pernah mengada ada kok, lagi pula saya juga tidak terprovokasi dengan siapa yang punya  masalah".


"Saya hanya memperjuangkan atas hak masyarakat yang menurut saya masih samar samar sehingga masyarakat belum memahami. Sementara saya menunggu  beberapa orang yang saya anggap berkopeten di pemeritahan pekon Antar Brak ini  yang kata nya mau mediasi antara pihak pemerintah  Pekon dan masyarakat tapi sampai hari ini tidak ada realisasinya trus saya mau bagaimana apa saya mau  diam saja dan  menunggu". tandasnya .


" Dari situlah saya manggil mas Dedek dan kawan - kawan lainnya terus saya minta pendapat dari teman  yang kebetulan dekat sama saya dan dia juga bilang udah mas terus aja pokok nya jangan sampai mentah katanya memberi suport".


"Saya kan udah pernah minta di Kecamatan untuk ditunjukin berkas seperti berkas penjaringan dan pengangkatan perangkat Pekon dan berkas terkait BLT DD yang tidak di bagikan itu serta berkas penghapusan penerima BlT DD sebanyak 129 KPM itu saya minta tunjukin aja paling gak saya bisa melihat berkas itu dengan mata kepala saya sendiri, tapikan gak di perbolehkan kata orang orang kecamatan itu kalau mereka menujukkan itu mereka melanggar kode Etik instansi, katanya pihak kecamatan".


Saya dapat infomasi yang punya data itu selain pihak kecamatan dan kepala pekon pendamping dan bendahara juga pegang data itu terus saya mendatangi bendahara,cuma sebelum bendahara itu mengundurkan diri semua berkas sudah diambil oleh Kepala Pekon. cuma dalam hal ini bendahara maupun Serektaris siap kapan pun untuk memberikan kesaksian". pungkasnya

 (Anto)

TerPopuler