Derita penyakit tersebut membuat Viona terlihat sangat lemah. Sang ibu Dita mengaku tidak menduga, kalau anaknya menderita penyakit tersebut.
"Sejak kecil iya mengalami sakit, gak nyangka kalau anak saya menderita sakit parah," Saat dikonfirmasi Senin (09/11/20)
Untuk mengobati Viona Dokter menyarankan agar dilakukan transfusi darah setiap bulan sekali namun di urungkan oleh pihak kelurga karena terkendala biaya.
"Kami tidak tau harus dapatkan uang dari mana, penghasilan suami saya sebagai buruh, belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk pengobatan Viona yang membutuhkan biaya tidak sedikit," Ujar Ibu Dita Terharu.
Sejak di rumah sakit, Viona terpaksa menjalani perawatan melalui jalur umum, lantaran tidak mendapat fasilitas pelayanan kesehatan gratis, karena masalah administrasi kependudukan kedua orang tuanya.
"Kami tidak punya kartu BPJS Gratis, karena terkendala administrasi kependudukan, walau pun kami Asli penduduk desa palembapang. Sebelumnya kami pernah melaporkan kepada Rt, kadus, Bahkan kades, tapi sampai saat ini kami belum juga mendapatkan bantuan BPJS geratis.” Tambahnya.
Pihak keluarga sangat mengharapkan kemudahan pemerintah serta uluran tangan dari dermawan, untuk membantu biaya pengobatan Viona agar kelak dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.
Kades palembapang saat di konfirmasi di kantor desa, menyatakan, pihaknya sudah mengupayakan untuk membantu bahkan sudah mengajukan berkas ke instansi terkait.
"Berkas pengajuan sudah kami sampaikan tapi sampai saat ini belum ada realisasi, kalau ada rekan-rekan yang punya niat ingin membantu kami selaku pemerintahan desa sangat berterimakasih” tambah nya.(Ishar).