Terkesan Tebang Pilih, Kerjasama Media di Diskominfo Lampura Makin Kusut

Selasa, 12 Juli 2022

Terkesan Tebang Pilih, Kerjasama Media di Diskominfo Lampura Makin Kusut

Selasa, 12 Juli 2022,

 



LAMPURA, BONGKARSELATAN.COM - Bak benang kusut yang tak bisa diperbaiki dari tahun ke tahun itu lah pribahasa yang cocok menurut para awak kuli tinta kepada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Lampung Utara (Lampura), minggu (10/7/2022). 


Diketahui untuk tahun 2022 Dinas Kominfo Lampura, telah memakai aplikasi yang berbasis Web Aplikasi yang disebut Sikep Lu dengan sistem By Order atau Pesanan.


Tidak transparannya dalam pemberian order membuat para kuli tinta merasa kecewa, dikarena kan pemberian order hanya diketahui oleh pihak Dinas Kominfo Lampura saja.


Doni, Kepala Dinas Kominfo, saat diminta keterangan oleh jurnalis selalu melemparkan masalah orderan kepada Firman selaku Kepala Bidang (Kabid).


"Tanya aja langsung ke Bapak Firman, saya sudah menyerahkan semua nya ke dia," ucap Kadis.


Eka Saputra, salah seorang jurnalis media cetak dan online di Lampura menilai dengan adanya aplikasi tersebut hanya akan memperkaya segelintir orang yang dekat hubungan kekerabatan dengan Dinas.


"Dengan aplikasi itu bukan nya malah mensejahterakan para kuli tinta, malahan dengan aplikasi tersebut hanya memperkaya segilintir orang terdekat yang memiliki hubungan kekerabatan dan kedekatan emosional dengan pejabat di Dinas Kominfo Lampura." Ujar Eka.


Senada dengan Eka, Hendri berharap Bupati Lampura lebih memperhatikan jurnalis karena diduga Kadis Kominfo sudah tidak benar lagi.


"Harapan saya agar pak Bupati sebagai Kepala Daerah lebih memperhatikan kami para kuli tinta yang memiliki tanggung jawab kepada perusahaan media masing - masing. Sudah gak bener lagi Kadis ini, masak ada yang dapat order ada yg enggak dan yang dapat order bervariasi, ada yang dapat dua, ada yang dapat tiga, bahkan ada yang lebih dari empat order pesanan, ada yg udah dibayar dan ada juga yang belum," ucap Hendri


Begitu juga dengan rekan media yang lain, menganggap pembayaran yang tidak transfaran dan adanya ketidakadilan dengan media di Lampura.


"Masak ada media yang di order terus menerus, sedangkan media saya baru dua kali order, itu juga order kedua belum dibayar, sedangkan infonya sudah ada lebih kurang sepuluh media yang dibayar," ungkap salah satu rekan media.


Riyan, seorang wartawan juga mengungkapkan bahwa kewajiban sudah dikerjakan tapi hak nya belum dibayar.

"Bayar lagi hak kami, kewajiban kami kan sudah kami kerjakan," Pungkas Riyan.


Hingga berita ini diterbitkan, masih banyak media yang belum dibayarkan dan belum ada jawaban resmi dari pihak Dinas Kominfo Lampura. 


(BMS)

TerPopuler