BAKAUHENI, BONGKARSELATAN.COM -Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al khairiyah yang berlokasi di Desa Semanak Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel) kekurangan ruang belajar.
MI yang berada di bawah naungan Pendidikan Madrasah (Penmad) Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Perwakilan Lamsel ini diketahui hanya memiliki empat lokal ruangan belajar.
Akibatnya, untuk membagi siswa dari 67 siswa-siswi yang belajar di sekolah tersebut, Dewan guru MI Al Khairiyah harus menyekat dua ruangan untuk mencukupi ruang belajar anak di kelasnya.
Yati Widiawati, S.Pdi. Kepala sekolah MI Al Khairiyah memaparkan kepada Bongkarselatan.com - walaupun kekurangan ruang belajar namun tidak menjadi penghalang untuk terus mengabdi di dunia pendidikan berbasis agama islam.
"Dengan kurangnya ruang belajar untuk anak didik bukan berarti jadi penghalang untuk terus mengabdi di dunia pendidikan islam," paparnya.
Ia juga menambahkan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MI tersebut selain pelajaran umum juga ditambah dengan 5 pelajaran pendidikan agama islam.
"Kegitan kita sebelum belajar, kita mulai dari shalat duha dan ngaji. Dan pelajaran agama islam ada pelajaran bahasa arab, fiqih, alquran hadist, sejarah kebudayaan islam, dan aqidah akhlaq," tambahnya.
Kepala MI ini juga menjelaskan bahwa sekolahnya juga mengajar ekscol seperti drumband, marawis, dan qosidah yang sudah menjadi juara favorit tingkat Kecamatan.
Ia juga berharap agar pemerintah terkait bisa lebih memperhatikan sekolah MI yang notabane adalah pendidikan dasar untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cemerlang dan berakhlaq mulia.
"Saya berharap dengan kurangnya ruangan kelas di sekolah ini, pemerintah terkait bisa lebih memperhatikan sekolah swasta terutama di Madrasah Ibtidaiyah, anak didik bisa nyaman dalam menimba ilmu, dan pada akhirnya bisa menjadi generasi penerus bangsa yang cemerlang dan berakhlaq mulia." Tukasnya.
( Bst )